Tautan-tautan Akses

Amerika Kecam Penangkapan Staf PBB oleh Houthi


Seorang pengunjuk rasa memegang poster pemimpin Houthi Abdul-Malek al-Houthi, sementara lainnya mengangkat senjata dalam aksi mendukung warga Palestina di Jalur Gaza di tengah konflik Israel-Hamas, Sanaa, Yaman, 26 Juli 2024. (Foto: Reuters)
Seorang pengunjuk rasa memegang poster pemimpin Houthi Abdul-Malek al-Houthi, sementara lainnya mengangkat senjata dalam aksi mendukung warga Palestina di Jalur Gaza di tengah konflik Israel-Hamas, Sanaa, Yaman, 26 Juli 2024. (Foto: Reuters)

Departemen Luar Negeri juga menekankan instruksi yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump minggu ini, yang kembali memasukkan Houthi ke dalam daftar organisasi teroris asing Amerika.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Sabtu (25/1) mengutuk penangkapan staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) oleh pemberontak Houthi di Yaman yang terjadi di tengah serangan kelompok itu yang membombardir wilayah tersebut.

Dalam pernyataan resmi, Departemen Luar Negeri Amerika meminta semua tahanan dibebaskan, termasuk tujuh pekerja PBB yang ditangkap pada Kamis (23/1). Mereka juga mengecam "kegiatan teror" yang dilakukan oleh kelompok pemberontak tersebut.

"Operasi terbaru oleh Houthi ini menunjukkan niat buruk di balik klaim kelompok teroris tersebut tentang pencarian de-eskalasi, serta mengolok-olok klaim mereka yang mengaku mewakili kepentingan rakyat Yaman," kata Departemen Luar Negeri.

Departemen Luar Negeri juga menekankan instruksi yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump minggu ini, yang kembali memasukkan Houthi ke dalam daftar organisasi teroris asing Amerika.

Houthi yang didukung Iran menahan puluhan staf PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya, sebagian besar ditahan sejak pertengahan tahun lalu.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, meminta pembebasan "segera dan tanpa syarat" bagi semua staf bantuan yang ditahan di Yaman, sebuah negara yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan akibat satu dekade perang yang melumpuhkan.

Kelompok Houthi, yang mengklaim bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina, menyerang jalur pelayaran Laut Merah dan menembaki Israel sejak pecahnya perang Gaza, yang kemudian memicu serangan balasan dari pasukan Amerika, Israel, dan Inggris. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG