Dinas Investigatif Kejahatan Angkatan Laut, yang memimpin penyelidikan utama terkait video itu, juga dilaporkan telah menanyai dua di antara empat anggota Marinir itu.
Keempat anggota Marinir itu adalah anggota batalyon beranggota 1.000 orang dari Camp LeJeune di negara bagian North Carolina. Dua dari keempat tersangka telah pindah ke tugas lain sebelum video itu muncul di Internet.
Pejabat-pejabat mengatakan keempat pria itu adalah anggota satuan penembak jitu dari Batalyon ketiga, Divisi Kedua Marinir. Satuan itu bertugas di provinsi Helmand, Afghanistan selatan selama tujuh bulan sebelum pulang bulan September tahun lalu.
Para pejabat teras Amerika, termasuk Menteri Pertahanan Leon Panetta dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, telah mengutuk video itu, yang oleh Panetta disebut "sangat tercela.”
Hari Jumat, Komandan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional di Afghanistan menyatakan kemarahannya terkait video itu.
Jenderal John Allen, yang sekarang sedang mengadakan lawatan di Amerika, mengatakan perbuatan demikian harus dikutuk “sekeras-kerasnya.” Dia juga mengatakan mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban.
Sebagian pejabat mengatakan bahwa jika insiden itu dikukuhkan, keempat anggota Marinir yang terlibat dapat didakwa dengan kejahatan perang karena tidak memperlakukan dengan hormat mayat orang yang tewas dalam pertempuran.