Al-Qaida mengaku bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi di Irak pekan ini, yang membuat ratusan narapidana lolos dari dua penjara di pinggir kota Baghdad.
Negara Islam Irak dalam pernyataan pada forum-forum jihadis hari Selasa mengatakan, kelompok itu melancarkan serangkaian serangan di penjara keamanan tinggi Abu Ghraib dan Taji, membebaskan lebih dari 500 militan.
Sebagaimana diberitakan, militan Irak yang menggunakan aksi bom bunuh diri dan mortir melancarkan serangan-serangan terpadu terhadap dua penjara, sehingga membebaskan ratusan narapidana termasuk pimpinan senior teroris.
Para pejabat Irak menyatakan sedikitnya 25 sipir tewas dalam serangan terhadap penjara-penjara Abu Ghraib dan Taji yang tingkat pengamanannya tinggi, di pinggiran Baghdad. Serangan dimulai Minggu (21/7) larut malam dan berlanjut hingga Senin.
Kekerasan antar golongan meningkat tajam di seantero Irak, dengan sekitar 600 orang telah tewas akibat kekerasan yang terjadi sejak awal bulan Juli ini.
Negara Islam Irak dalam pernyataan pada forum-forum jihadis hari Selasa mengatakan, kelompok itu melancarkan serangkaian serangan di penjara keamanan tinggi Abu Ghraib dan Taji, membebaskan lebih dari 500 militan.
Sebagaimana diberitakan, militan Irak yang menggunakan aksi bom bunuh diri dan mortir melancarkan serangan-serangan terpadu terhadap dua penjara, sehingga membebaskan ratusan narapidana termasuk pimpinan senior teroris.
Para pejabat Irak menyatakan sedikitnya 25 sipir tewas dalam serangan terhadap penjara-penjara Abu Ghraib dan Taji yang tingkat pengamanannya tinggi, di pinggiran Baghdad. Serangan dimulai Minggu (21/7) larut malam dan berlanjut hingga Senin.
Kekerasan antar golongan meningkat tajam di seantero Irak, dengan sekitar 600 orang telah tewas akibat kekerasan yang terjadi sejak awal bulan Juli ini.