Pihak berwenang di Filipina telah menaikkan level kewaspadaan gunung berapi yang paling aktif di Filipina, setelah gunung itu memuntahkan abu vulkanik dan bebatuan beberapa kilometer di udara pada hari Senin.
Sebuah letusan besar hari Senin (22/1) dari Gunung Mayon adalah yang paling kuat sejak gunung berapi setinggi 2.462 meter itu pertama kali mulai menyemburkan lahar, abu dan gas sangat panas dan bebatuan vulkanik hampir dua minggu yang lalu.
Lembaga Vulkanologi Filipina meningkatkan tingkat kewaspadaan untuk Mayon menjadi empat pada skala lima, yang berarti letusan yang berbahaya bisa terjadi kapan saja dalam waktu dekat. Badan ini juga memperluas zona bahaya di sekitar gunung berapi itu sampai delapan kilometer. Sekitar 40.000 warga terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman karena Gunung Mayon semakin tidak stabil.
Gunung Mayon, yang terletak lebih dari 300 kilometer dari Manila, adalah satu dari 22 gunung berapi aktif di Filipina. Mayon telah meletus sedikitnya 50 kali dalam catatan sejarah, yang terburuk pada tahun 1814, ketika kota Cagsawa terkubur lumpur vulkanik dan lebih dari 1.000 orang tewas.
Filipina berada di "Ring of Fire" atau “Cincin Api,” yakni serangkaian patahan seismik di Samudera Pasifik yang rentan terhadap gempa bumi dan aktivitas gunung berapi. [lt]