Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris hari Minggu menyatakan hampir 500 jihadis dan lebih dari 300 pejuang Kurdi tewas. Ini tambahan bagi sekitar 550 atau lebih yang telah tewas dalam serangan-serangan udara pimpinan Amerika dalam bulan lalu, kebanyakan dari mereka adalah anggota ISIS.
Kelompok HAM tersebut menyatakan 21 warga sipil tewas dalam pertempuran di darat, tetapi sebagian besar penduduk Kobani telah melarikan diri ke kamp-kamp pengungsi di Turki, dengan 200 ribu lebih lainnya mengalir melintasi perbatasan.
Jet-jet tempur Amerika melanjutkan pengeboman ke posisi-posisi ISIS hari Minggu. Kepulan asap hitam tampak membubung ke angkasa Kobani.
Kelompok jihadis ISIS berusaha merebut pos penyeberangan perbatasan dari Turki ke Suriah, tetapi digagalkan oleh para pejuang Kurdi. Lokasi ini merupakan jalur kunci, sementara pasukan Kurdi Irak bersiap-siap mengirimkan pashmerga, pejuangnya yang terlatih, melewati Turki dan terjun ke pertempuran untuk memperebutkan Kobani.
Sebagian dari para pejuang baru tersebut mungkin bertolak ke Kobani sedini hari Minggu.
Sementara itu, Irak menyatakan pasukannya, yang didukung milisi Syiah, telah merebut kembali kota Jurf al-Sakhar, yang terletak 50 kilometer sebelah selatan ibukota, Baghdad. Jurf al-Sakhar telah jatuh ke tangan ISIS pada Juli lalu.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyebut pengambilalihan kota itu sebagai “pukulan fatal” bagi ISIS.
Sumber-sumber keamanan Irak menyatakan pejuang milisi Kurdi merebut kembali kota di bagian utara, Zumar, dan beberapa desa di sekitarnya, dari ISIS.