Para aktivis anti-penangkapan paus, Sea Shepherd Conservation Society mengatakan mereka sekarang telah berhasil mengejar armada penangkap paus Jepang dekat Antartika.
Sea Shepherd mengatakan Senin (6/1) pihaknya telah menemukan kelima kapal Jepang di Samudera Bagian Selatan dan mempunyai bukti foto yang menunjukkan tiga paus minke telah dibunuh dan sedang dipotong dalam kapal pabrik, Nisshin Maru. Kelompok itu mengatakan mereka telah mempunyai informasi bahwa paus yang keempat juga telah dibunuh.
Para aktivis tersebut mengatakan bahwa paus-paus telah ditangkap dalam kawasan perlindungan yang diakui internasional.
Ini adalah pertama kalinya para aktivis lingkungan dan armada penangkap paus berhadapan musim ini.
Organisasi yang berbasis di Amerika itu secara teratur mengerahkan kapal-kapal kecil untuk mengganggu armada Jepang ketika mengadakan pemburuan paus tahunannya. Para aktivis itu telah diketahui suka menggunakan bom-bom bau, benda-benda pewarna air, sinar laser dan benda-benda lain dalam usaha untuk mengganggu kapal-kapal penangkap paus Jepang.
Penangkapan komersial dilarang oleh perjanjian internasional, tetapi Jepang terus memburu paus dengan menggunakan celah hukum yang mengizinkan penangkapan paus dalam penelitian ilmiah, satu praktik yang dikutuk oleh para aktivis lingkungan dan negara-negara anti-penangkapan paus.
Sea Shepherd mengatakan Senin (6/1) pihaknya telah menemukan kelima kapal Jepang di Samudera Bagian Selatan dan mempunyai bukti foto yang menunjukkan tiga paus minke telah dibunuh dan sedang dipotong dalam kapal pabrik, Nisshin Maru. Kelompok itu mengatakan mereka telah mempunyai informasi bahwa paus yang keempat juga telah dibunuh.
Para aktivis tersebut mengatakan bahwa paus-paus telah ditangkap dalam kawasan perlindungan yang diakui internasional.
Ini adalah pertama kalinya para aktivis lingkungan dan armada penangkap paus berhadapan musim ini.
Organisasi yang berbasis di Amerika itu secara teratur mengerahkan kapal-kapal kecil untuk mengganggu armada Jepang ketika mengadakan pemburuan paus tahunannya. Para aktivis itu telah diketahui suka menggunakan bom-bom bau, benda-benda pewarna air, sinar laser dan benda-benda lain dalam usaha untuk mengganggu kapal-kapal penangkap paus Jepang.
Penangkapan komersial dilarang oleh perjanjian internasional, tetapi Jepang terus memburu paus dengan menggunakan celah hukum yang mengizinkan penangkapan paus dalam penelitian ilmiah, satu praktik yang dikutuk oleh para aktivis lingkungan dan negara-negara anti-penangkapan paus.