Tautan-tautan Akses

Aktivis Hong Kong Divonis Bersalah Sulut Pertemuan Ilegal


Wakil ketua Aliansi Hong Kong dalam Mendukung Gerakan Demokratik Patriotik China, Chow Hang-tung, berbicara kepada media sebelum menghadapi tuduhan terkait dengan majelis berjaga-jaga ilegal untuk memperingati penumpasan Lapangan Tiananmen 1989 tahun lalu. (Foto: Reuters)
Wakil ketua Aliansi Hong Kong dalam Mendukung Gerakan Demokratik Patriotik China, Chow Hang-tung, berbicara kepada media sebelum menghadapi tuduhan terkait dengan majelis berjaga-jaga ilegal untuk memperingati penumpasan Lapangan Tiananmen 1989 tahun lalu. (Foto: Reuters)

Pengadilan Hong Kong, Selasa (4/1), menetapkan Chow Hang-tung, pengacara berusia 36 tahun, bersalah menghasut pertemuan ilegal untuk mengadakan pertemuan tahunan guna memperingati mereka yang tewas dalam penumpasan oleh China di Tiananmen pada 1989.

Chow, aktivis Aliansi Hong Kong yang Mendukung Gerakan Demokratik Patriotik di China yang kini telah dibubarkan, ditangkap sehari sebelum peringatan 4 Juni tahun lalu.

Polisi telah melarang peringatan itu dalam dua tahun terakhir, dengan alasan pembatasan terkait virus corona.

Namun pembatasan yang diberlakukan setelah protes prodemokrasi besar-besaran pada tahun 2019 itu dianggap banyak aktivis sebagai upaya menghentikan unjuk pembangkangan terhadap Beijing. Pihak berwenang membantah hal tersebut.

Terlepas dari larangan tersebut, ribuan orang menyalakan lilin di kota itu pada tahun 2020, dan kerumunan yang lebih kecil melakukan hal serupa tahun 2021.

Dalam membacakan putusannya, Hakim Amy Chan mengatakan pertemuan itu menimbulkan “risiko kesehatan masyarakat.” Hukuman terhadap Chow diperkirakan keluar pada Selasa (4/1) juga.

Chow, yang mewakili dirinya sendiri, telah mengaku tidak bersalah. Ia mengatakan ia ingin “mengajak orang lain untuk tidak melupakan 4 Juni,” bukan untuk mendorong pertemuan.

Bulan lalu, delapan aktivis prodemokrasi dijatuhi hukuman hingga 14 bulan penjara atas peran mereka dalam peringatan tahun 2020. Di antara mereka, Chow dijatuhi hukuman 12 bulan penjara.

Enam belas aktivis lainnya sedang menjalani hukuman penjara 4-10 bulan terkait peringatan tahun 2020. Dua aktivis demokrasi yang menghadapi tuduhan serupa, Nathan Law dan Sunny Cheung, telah melarikan diri dari Hong Kong.

Chow juga menghadapi tuduhan menghasut subversi di bawah UU keamanan menyeluruh yang diberlakukan Beijing pada tahun 2020. Aliansi dibubarkan di tengah-tengah penyelidikan itu, dengan polisi menuduhnya sebagai “agen kekuatan asing,” yang dibantah kelompok tersebut.

Bekas koloni Inggris itu, yang dikembalikan ke pemerintah China pada tahun 1997 dengan janji kebebasan yang luas, biasanya mengadakan peringatan 4 Juni yang terbesar di dunia.

China belum pernah memberikan laporan lengkap mengenai penindakan keras tahun 1989 itu. Jumlah kematian yang dilaporkan para pejabat beberapa hari kemudian adalah sekitar 300, kebanyakan tentara. Akan tetapi berbagai organisasi HAM dan saksi mata menyatakan ribuan orang mungkin telah tewas. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG