Sekelompok pengunjuk rasa yang membawa poster serta spanduk anti-Presiden Joe Biden dan antipolisi menggelar protes pada Rabu (20/1) malam di jalan-jalan Portland dan merusak markas Partai Demokrat Negara Bagian Oregon.
Beberapa - dari sekitar 150 orang demonstran yang beraksi - memecahkan jendela-jendela dan menuliskan simbol-simbol anarkis di gedung partai politik itu. Polisi mengatakan delapan demonstran ditangkap di daerah tersebut.
Beberapa pengunjuk rasa mengusung spanduk bertuliskan, "Kami tidak ingin Biden, kami ingin membalas dendam!" – pernyataan yang merujuk pada kekerasan yang dilakukan polisi dan sikap menentang imperialisme.
Polisi mengatakan di Twitter bahwa sejumlah polisi bersepeda memasuki kerumunan demonstran untuk menghubungi seseorang yang memegang senjata dan merebut tiang-tiang penyangga spanduk yang dibawa demonstran yang dikhawatirkan dapat digunakan sebagai senjata.
Polisi mengatakan kerumunan demonstran itu kemudian menyerbu para polisi itu dan melempari mereka dengan berbagai benda. Para polisi itu berhasil menghindari amukan demonstran dengan menggunakan tabung asap.
Kelompok pengunjuk rasa tu adalah salah satu dari beberapa kelompok yang berkumpul di Portland pada Hari Pelantikan Presiden, kata polisi. Sebuah iring-iringan mobil di kota itu merayakan transisi kekuasaan kepresidenan dan mendesak perubahan kebijakan pemerintah. Sebuah kelompok lain berkumpul sekitar jam 17.00 waktu setempat di bagian Timur Portland untuk berunjuk rasa menentang kebrutalan polisi. [ab/uh]