Tautan-tautan Akses

Akses Jalan dapat Ditembus, 17 Korban Banjir Berhasil Dievakuasi


Banjir bandang melanda Mandailing Natal, Sumatera Utara, Jumat sore (12/10), menewaskan 17 orang, termasuk 12 siswa sekolah.
Banjir bandang melanda Mandailing Natal, Sumatera Utara, Jumat sore (12/10), menewaskan 17 orang, termasuk 12 siswa sekolah.

Tujuh belas mayat korban banjir dan tanah longsor di Mandailing Natal, Sumatera Utara, akhirnya dapat dievakuasi Sabtu dini hari (13/10) setelah tim SAR gabungan berhasil menembus jalan yang sebelumnya tidak dapat diakses.

Hingga laporan ini disampaikan sedikitnya 17 orang meninggal dunia, termasuk 12 siswa sekolah dasar di kecamatan Ulu Pungkut yang diterjang banjir bandang Jum’at sore (12/10).

Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD sebelumnya menyatakan bahwa 29 siswa sekolah di kecamatan Ulu Pungkut, kabupaten Mandailing Natal, sejak mengikuti pelajaran ketika diterjang banjir bandang akibat meluapnya Sungai Aek Saladi. Dua belas siswa meninggal dunia, sementara 17 lainnya berhasil diselamatkan. Seluruh korban adalah anak-anak berusia di bawah 12 tahun. Tim SAR juga berhasil menyelamatkan dua guru yang ditemukan di bawah reruntuhan bangunan dan terseret banjir bandang.

Banjir bandang juga menghanyutkan dua rumah, merusak sembilan rumah lainnya dan mengakibatkan tiga bangunan fasilitas umum rusak berat.

Pernyataan pers yang dikeluarkan BNPB menyatakan hingga Sabtu dini hari tidak ada lagi keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga mereka dalam musibah itu. Meskipun demikian penanganan darurat masih terus dilakukan, seiring penetapan masa tanggap darurat oleh bupati setempat selama tujuh hari, yaitu pada 12-18 Oktober.

Evakuasi dan penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor di luar kabupaten Mandailing Natal juga masih terus dilakukan, antara lain di Kota Sibolga, Tanah Datar, Padang Pariaman dan Pasaman Barat.

Propinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat sudah memasuki masa transisi ke musim hujan sehingga tak heran jika hujan dengan intensitas tinggi terjadi dan berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor. Untuk itu pemerintah lokal telah meminta masyarakat untuk waspada dan senantiasa mengikuti petunjuk otorita berwenang. [em]

Recommended

XS
SM
MD
LG