Tautan-tautan Akses

Ahli: Rapuhnya Pemulihan Hubungan AS-China Kecil Kemungkinan Redakan Ketegangan Seoul-Beijing


Bendera China dan Korea Selatan berkibar di gerbang lapangan Tiananmen dalam kunjungan Presiden Korea Selatan saat itu, Moon Jae-in, ke Beijing, pada 15 Desember 2017. (Foto: Reuters/Jason Lee)
Bendera China dan Korea Selatan berkibar di gerbang lapangan Tiananmen dalam kunjungan Presiden Korea Selatan saat itu, Moon Jae-in, ke Beijing, pada 15 Desember 2017. (Foto: Reuters/Jason Lee)

Pemulihan hubungan yang rapuh antara Amerika Serikat-China kecil kemungkinannya secara signifikan akan mengurangi ketegangan yang berlangsung antara Seoul dan Beijing, kata para ahli.

Pembicaraan yang terhenti antara dua ekonomi terbesar dunia dihidupkan kembali ketika Washington dan Beijing pada akhir pekan lalu sepakat untuk mempertahankan saluran komunikasi tingkat tinggi dan untuk menstabilkan hubungan yang telah mencapai titik terendah setelah apa yang diduga sebagai balon mata-mata China terbang melintasi wilayah AS pada awal tahun ini.

Menteri Luar Negeri Amerika serikat Antony Blinken Senin dalam jumpa pers mengatakan perjalanannya ke Beijing pada 18-19 Juni mencerminkan “kemajuan.”

Tetapi kedekatan Seoul dengan AS dalam kebijakan yang ditujukan untuk melawan apa yang dipandang kedua negara sebagai tantangan China terhadap sistem internasional berbasis nilai demokrasi telah membuat Beijing semakin memusuhi tetangganya itu.

Duta Besar China untuk Korea Selatan Xing Haiming pada 8 Juni lalu secara terbuka mengecam Seoul, dengan mengatakan menempatkan "taruhan yang salah" dalam persaingan AS-Tiongkok akan menyebabkan "banyak kesulitan" bagi Korea Selatan.

Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Selatan Chang Ho-jin sehari kemudian memanggil Xing dan menyampaikan ketidakpuasan mendalam atas komentarnya tersebut. [my/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG