Para ilmuwan mendeteksi black hole atau lubang hitam ukuran sedang - yang dianggap sebagai "mata rantai yang hilang" untuk memahami fenomena raksasa yang menghancurkan bintang yang meluncur terlalu dekat dengannya.
Dengan menggunakan data dari Teleskop Antariksa Hubble dan dua observatorium sinar-X, para peneliti mengukur lubang hitam itu lebih dari 50.000 kali bobot matahari kita. Black hole tersebut terletak 740 juta tahun cahaya dari Bumi di galaksi kerdil, yang punya lebih sedikit bintang dibandingkan galaksi Bima Sakti.
Lubang hitam merupakan benda-benda luar biasa padat yang memiliki tarikan gravitasi sangat kuat bahkan cahaya pun tidak bisa lepas.
Temuan itu merupakan salah satu dari beberapa lubang hitam "dengan bobot sedang" yang pernah diidentifikasi, jauh lebih kecil dibanding lubang hitam supermasif yang berada di pusat galaksi besar. Namun jauh lebih besar daripada lubang hitam yang disebut sebagai stellar-mass black holes yang terbentuk dari reruntuhan-bintang-bintang raksasa.
"Kami mengkonfirmasi sebuah objek yang awalnya ditemukan tahun 2010 itu memang merupakan lubang hitam dengan bobot menengah, yang menghancur-luluhkan bintang yang lewat," kata Natalie Webb, ahli astrofisika Universitas Toulouse. Webb adalah salah seorang penulis penelitian yang diterbitkan minggu ini di Astrophysical Journal Letters.