Sebuah universitas di Afrika Selatan menyatakan telah sukses melakukan operasi transplantasi alat kelamin pria, Jumat (13/3).
Operasi berlangsung selama sembilan jam bulan Desember lalu oleh para bedah spesialis dari fakultas kedokteran dan layanan kesehatan Universitas Stellenbosch. Pasien kehilangan organ kelaminnya tiga tahun lalu setelah menderita komplikasi akibat khitanan yang gagal di usia remajanya, mengharuskan penisnya untuk diamputasi.
Pasien berusia 21 tahun, yang namanya tidak diumumkan, "sudah pulih total dan organ hasil transplantasinya dapat berfungsi sepenuhnya," menurut pernyataan dari universitas yang terletak tidak jauh dari Cape Town, salah satu kota terbesar di Afrika Selatan.
Universitas Stellenbosch tidak merilis informasi siapa yang menjadi donor organ, tapi mengatakan "mencari donor merupakan salah satu halangan utama."
Ini merupakan yang pertama kalinya transplantasi penis berakhir dengan sukses. Seorang pria di China menjalani tranplantasi pada tahun 2005. Operasi tersebut pada awalnya tampak sukses, tapi menurut dokter, pria itu kemudian meminta penis barunya dilepaskan karena masalah psikologis yang ia alami dengan isterinya.
Profesor Andre van der Merwe, kepala departemen urologi Universitas Stellenbosch dan dokter utama pada operasi ini, mengatakan ia sebelumnya memprediksi bahwa butuh dua tahun setelah operasi bagi pasien sebelum pasien dapat menjalankan fungsi organ barunya secara sempurna.
"Kami sangat terkejut dengan betapa cepatnya (pasien) sembuh," ujar van der Merwe.
Seperti halnya di Indonesia, di Afrika Selatan -- terutama di pedesaan -- sunat dilangsungkan saat lelaki memasuki masa akil baligh. Universitas Stellenbosch mengutip pakar yang memperkirakan terdapat setidaknya 250 kasus amputasi penis per tahun di Afrika Selatan akibat pelaksanaan khitanan yang gagal.
Menurut Universitas Stellenbosch, sudah ada sembilan pasien lagi yang sedang menanti donor untuk transplantasi penis.