Tautan-tautan Akses

Afrika Berhasil Capai Komitmen Baru Untuk Sarana Listrik Senilai US$8 Miliar


FILE: Delegasi menghadiri KTT Energi Afrika di Dar es Salaam, Tanzania, 27 Januari 2025. (Emmanuel Herman/Foto Arsip/REUTERS)
FILE: Delegasi menghadiri KTT Energi Afrika di Dar es Salaam, Tanzania, 27 Januari 2025. (Emmanuel Herman/Foto Arsip/REUTERS)

Sebuah inisiatif untuk membuat 300 juta orang Afrika dapat mengakses listrik dalam enam tahun ke depan telah mendapatkan komitmen baru senilai lebih dari US$8 miliar dari para pemberi pinjaman, termasuk Islamic Development Bank dan Asia Infrastructure Investment Bank.

Inisiatif “Mission 300” yang diluncurkan oleh Bank Dunia dan Bank Pembangunan Afrika pada bulan April, diproyeksikan akan menelan biaya sebesar US$90 miliar. Implementasinya menghadapi tantangan karena ekonomi negara-negara di kawasan ini sangat terbatas, terutama karena pendapatan yang lesu dan biaya pembayaran utang yang tinggi.

Presiden Zambia Hakainde Hichilema dalam sebuah pertemuan energi Afrika di Tanzania mengatakan “neraca keuangan nasional kami tidak mencukupi ... untuk mencapai tujuan-tujuan Misi-300.”

Pendanaan untuk proyek ini diharapkan berasal dari bank-bank pembangunan multilateral, badan-badan pembangunan, bisnis swasta dan organisasi filantropi seperti Rockefeller Foundation, yang merupakan bagian dari inisiatif ini.

Ketua Islamic Development Bank, Muhammad al Jasser, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberikan US$2,65 milyar bagi pembiayaan proyek tersebut, dan US$2 milyar lainnya untuk mengasuransikan proyek-proyek pembangkit tenaga listrik di Afrika.

AIIB yang berkantor di Beijing akan menyediakan antara US$1 hingga US$1,5 miliar dalam bentuk pendanaan. Presiden AIIB Jin Liqun mengatakan “600 juta orang di Afrika tanpa akses listrik merupakan sesuatu yang tidak dapat ditolerir.”

Akinwumi Adesina, Presiden Grup Bank Pembangunan Afrika, menyapa Presiden Bank Dunia Ajay Banga saat menghadiri KTT Energi Afrika di Dar es Salaam, Tanzania, 28 Januari 2025. (Emmanuel Herman/REUTERS)
Akinwumi Adesina, Presiden Grup Bank Pembangunan Afrika, menyapa Presiden Bank Dunia Ajay Banga saat menghadiri KTT Energi Afrika di Dar es Salaam, Tanzania, 28 Januari 2025. (Emmanuel Herman/REUTERS)

Pihak lain yang akan mendanai proyek ini adalah Badan Pembangunan Prancis (AFD), yang berkomitmen menyediakan dana sebesar US$1,04 miliar. Juga Dana OPEC Untuk Pembangunan Internasional, yang sejauh ini telah memberi komitmen awal US$1 miliar.

Pendanaan tambahan ini dibangun berdasarkan komitmen Bank Dunia dan AfDB sebesar US$48 miliar. Kontribusi kedua organisasi itu dapat ditingkatkan selama pelaksanaan proyek pembangunan jaringan listrik itu, kata para pejabat di KTT tersebut.

Presiden Bank Dunia Ajay Banga mengatakan penyediaan akses listrik bagi 300 juta warga Afrika, atau berarti separuh dari jumlah penduduk di benua itu yang masih belum memiliki listrik, merupakan landasan penting untuk mengejar Pembangunan di Afrika, terutama lewat penciptaan lapangan kerja baru.

Separuh dari sambungan baru yang ditargetkan itu akan mendapatkan listrik dari jaringan listrik nasional yang ada, sementara separuh lainnya dari sumber energi terbarukan – termasuk jaringan listrik tenaga angin dan surya.

Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan mengatakan selain menerangi rumah dan tempat usaha, Mission 300 diharapkan dapat meningkatkan penyediaan energi untuk memasak yang ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada kayu dan arang yang berbahaya. [em/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG