Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan, Hazrat Omer Zakhilwal mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Senin (26/9), “Tewasnya panglima TTP, Azam Tariq, dalam operasi pasukan keamanan Afghanistan di Paktika adalah satu bukti lagi bahwa Afghanistan tidak melakukan kegiatan menampung teroris sebagai “asset,” siapapun sasaran mereka, dan tidak membedakan antara ‘yang baik’ dan ‘yang buruk’ dari mereka.”
Pihak berwenang Pakistan menuduh para ekstrimis TTP menggunakan Afghanistan sebagai tempat berlindung dengan pertolongan badan intelijens negara tetangga untuk melancarkan dan merencanakan serangan maut lintas perbatasan terhadap kaum sipil dan pasukan keamanan.
Kabul, yang sudah lama menuduh Islamabad membantu dengan rahasia Taliban Afghanistan, membantah tuduhan itu.
Sebelumnya, laporan media hari Minggu (25/9) mengatakan serangan udara yang dicurigai oleh Amerika di Afghanistan tenggara diyakini telah menewaskan panglima ektrimis Taliban Pakistan dan beberapa mitranya.
Serangan tadi malam terjadi di daerah Bermal provinsi Paktika dekat perbatasan Pakistan.
Rais Khan, yang juga bernama Azam Tariq, dari yang disebut Tehrik-e-Taliban Pakistan, TTP, dan putranya terdapat di antara yang dilaporkan tewas dalam serangan itu, menurut sumber-sumber militan.
Militer Amerika hari Minggu mengukuhkan kepada VOA pihaknya melakukan dua serangan udara di daerah itu, tetapi tidak mau membicarakan rinciannya karena “alasan keamanan operasi.”
TTP telah melancarkan pemberontakan maut terhadap negara Pakistan selama lebih 10 tahun. Sebagian besar pemimpinnya dan sejumlah besar lasykarnya melarikan diri ke Afghanistan dua tahun yang lalu ketika militer Pakistan melancarkan serangan darat dan udara yang besar terhadap mereka di daerah perbatasan. [gp]
