Pemerintah Afghanistan hari Rabu (8/4) membebaskan 100 tahanan Taliban sehari setelah kelompok gerilyawan itu menuduh Kabul memperlambat perundingan, dan menarik timnya dari pertemuan selama seminggu tentang pertukaran tahanan yang sangat ditunggu-tunggu oleh kedua musuh itu.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Afghanistan mengatakan para tahanan dibebaskan berdasarkan keputusan presiden dan menyatakan langkah itu adalah bagian dari upaya mendorong perdamaian dan pencegahan pandemi COVID-19 di negara itu.
Javid Faisal mengatakan badan intelijen Afghanistan dan otorita hukum terkait telah "memeriksa dengan seksama" para tahanan berdasarkan kondisi kesehatan, usia, dan lamanya hukuman yang tersisa sebelum membebaskan mereka. Ia menekankan semua tahanan bertekad untuk tidak bergabung kembali dengan Taliban atau kembali ke medan perang.
Taliban dengan cepat menyangkal pengumuman pemerintah itu dan mengatakan hal itu tidak ada hubungannya dengan ketentuan yang disebutkan dalam perjanjian mereka dengan Amerika.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan timnya telah ditarik dari Kabul setelah pertemuan yang "tidak membuahkan hasil" tentang koordinasi pertukaran tahanan.
"Proses pembebasan tahanan yang tidak sejalan dengan ketentuan perjanjian kami dengan Amerika tidak bisa kami terima," kata Mujahid kepada VOA. [my/ii]