Calon presiden Sri Lanka dari pihak oposisi yang dipenjara dan dikalahkan menentang hasil-hasil pemilihan bulan lalu. Pengacara bekas kepala angkatan darat Sarath Fonseka, meminta mahkamah agung untuk membatalkan pemungutan suara 26 Januari lalu.
Rajapaksa mengalahkan Fonseka dengan selisih suara besar pada pemilihan itu yang dilukiskan oleh oposisi dipenuhi kecurangan untuk memenangkan presiden Rajapaksa.
Pihak berwenang menangkap Fonseka beberapa minggu setelah pemilihan itu, menuduhnya berkonspirasi untuk menentang Presiden Rajapaksa.
Hari Selasa, sebuah pengadilan Sri Lanka membebaskan redaktur koran pro oposisi yang ditahan berdasarkan UU Darurat perang negara itu.
Chandana Sirimalwatte, editor koran mingguan Lanka itu ditahan selama 18 hari. Ia dituduh menerbitkan artikel-artikel yang mengancam keamanan nasional. Tidak ada bukti yang mendukung tuduhan itu.