Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa membubarkan parlemen untuk melapangkan jalan bagi pemilihan legislatif, sehari setelah pihak berwenang menangkap tokoh oposisi terkemuka.
Juru bicara pemerintah mengatakan perintah kepresidenan tersebut berlaku mulai tengah malam hari Selasa, hampir dua bulan mendahului jadwal pemilu. Seorang pejabat senior mengatakan pemilu anggota parlemen yang baru akan diselenggarakan awal April.
Pengumuman tersebut keluar sehari setelah penangkapan calon presiden saingan utamanya yang kalah serta bekas pimpinan angkatan darat, Sarath Fonseka. Hari Selasa pemerintah Sri Lanka mengatakan berencana untuk mengadili Fonseka sebagai seorang pengkhianat dan berkonspirasi menentang Presiden Rajapaksa.
Rajapaksa dengan mudah mengalahkan Fonseka dalam persaingan pemilu bulan lalu, jendral purnawirawan tersebut menolak mengaku kalah.
