<!-- IMAGE -->
Perselisihan mengenai pemilihan terjadi di Sri Lanka hanya beberapa jam setelah selesainya pemilihan presiden yang pertama dalam beberapa dekade yang diadakan dalam masa damai.
Lima jam setelah TPS-TPS ditutup hari Selasa, pemerintah Sri Lanka mengumumkan
rencananya untuk mengambil tindakan hukum untuk membatalkan pencalonan bekas
pemimpin militer Sarath Fonseka.
Fonseka adalah penantang utama Presiden yang sekarang Mahinda Rajapakse. Kedua orang
itu dianggap sebagai pahlawan perang dalam kemenangan atas pemberontak Macan
Tamil tahun lalu.
Menteri Luar Negeri Rohitha Bogollagama mengatakan Fonseka tidak berhak mencalonkan diri karena ia tidak mendaftar untuk memilih pada pemilihan presiden.
Bekas pemimpin angkatan darat itu hari Selasa mengakui bahwa ia tidak memberikan suara dalam pemilihan presiden karena namanya tidak termasuk dalam daftar pemilih. Namun Fonseka mengakui ia mendaftar untuk memilih pada tahun 2008 dan menuduh pemerintah berusaha menyesatkan warga Sri Lanka.Para pemilih termasuk warga Tamil yang mengungsi karena perang saudara di negara itu, memberikan suara hari Selasa setelah kampanye yang dicemari kekerasan.