Tautan-tautan Akses

Ketegangan Meningkat Di Haiti Sementara Orang Semakin Putus Asa


Para petugas bantuan dan pihak berwenang di Haiti yang dilanda gempabumi memperingatkan , ketegangan meningkat sementara para korban yang selamat menjadi semakin putus asa, menunggu makanan, air dan perawatan medis.

Usaha bantuan internasional yang sangat besar sedang menuju Haiti. Amerika dan Haiti telah menandatangani persetujuan yang memberikan Amerika wewenang untuk mengoprasikan bandara di ibukota, Port-au-Prince, di mana tim-tim bantuan internasional sedang mengusahakan agar bantuan darurat sampai kepada penduduk kota itu.

Tetapi empat hari setelah gempabumi itu menghancurkan ibukota, usaha bantuan bergerak sangat lambat. Para petugas bantuan melaporkan orang semakin tidak sabar, dan tanpa bantuan segera, situasi dapat menjadi tak terkendali dan kacau.

Telah ada laporan mengenai sejumlah penjarahan. Para saksi juga melaporkan, ada orang-orang dengan parang berkeliaran di jalan-jalan pada waktu malam, mengambil apa saja yang mereka temukan di rumah-rumah yang hancur.

Satuan polisi sekarang tidak berfungsi di ibukota Haiti. Gempabumi yang terjadi menghancurkan penjara kota, menyebabkan ribuan nara-pidana melarikan diri.

Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton melawat ke Haiti Sabtu untuk menyaksikan langsung usaha pemberian bantuan, beberapa hari setelah puluhan ribu orang meninggal dunia, dan banyak yang kehilangan tempat tinggal.

Kata Clinton, "Kita berdoa untuk rakyat Haiti dan para petugas pertolongan di sana siang malam, kepada mereka di bawah reruntuhan yang selamat, dan kita tegaskan dukungan kepada mereka itu".

Menteri Clinton berencana akan bertemu dengan Presiden Haiti Ren Preval dan para pejabat lain, dan juga para anggauta tim pemerintah Amerika di sana.

Sekjen PBB Ban Ki-moon menyatakan akan pergi ke Haiti pekan depan untuk menyaksikannya langsung. Kata Ban KI-moon:

Ban Ki-moon mengatakan, perkiraan pendahuluan tim darurat PBB menunjukkan kerusakan luas prasarana di Port-au-Prince dan daerah-daerah lain, sekitar 50 persen gedung di daerah yang dilanda paling parah rusak atau hancur.

XS
SM
MD
LG