Amnesti Internasional mengatakan sekurangnya 24 orang ditembak mati Hamas sejak
akhir bulan Desember dan banyak lagi yang diculik, ditembak pada kaki, dipukuli
atau disiksa.
Kelompok yang berbasis di London itu menyebutkan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan hari Selasa bahwa serangan-serangan itu bermula tak lama sebelum serangan militer Israel selama 22 hari di jalur Gaza, dan terus berlangsung setelah gencatan senjata berlaku tanggal 18 Januari.
Amnesti Internasional mengatakan para korban itu termasuk bekas-bekas anggota pasukan keamanan otorita Palestina dan para aktivis lainnya dari partai Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Pihak Hamas belum memberi tanggapan atas laporan tersebut.