Rakyat Irak memberi suara hari ini dalam pemilu provinsi yang dipandang sebagai batu ujian penting kestabilan negara itu.
Dalam pemilu provinsi yang pertama sejak tahun 2005 itu, rakyat Irak akan memilih wakilnya untuk 14 dari 18 dewan daerah. Lebih dari 14 ribu orang calon akan bersaing untuk memperebutkan 440 kursi.
Tiga calon ditembak mati hari Kamis, yang menunjukkan keprihatinan pihak berwenang mengenai kekerasan. Para pejabat Irak telah memperketat keamanan, menutup bandar-udara negara itu dan perbatasan dan membatasi lalu-lintas di kota-kota.
Pemungutan suara itu diperkirakan akan menarik sejumlah besar Arab Sunni yang memboikot pemilu provinsi terakhir. Kehadiran Sunni dalam jumlah yang lebih besar itu dapat menggeser perimbangan kekuatan di beberapa provinsi.
Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Barack Obama mengikuti pemungutan suara itu dan yakin ini merupakan satu lagi tanda pencapaian besar dalam pembangunan demokrasi Irak.
