Barack Obama dari partai Demokrat dan John McCain dari partai Republik bentrok mengenai kebijakan luar negeri dan ekonomi dalam perdebatan pertama calon presiden Amerika sebelum pemilihan presiden November.
Kedua senator itu sangat berbeda pandangan mengenai perang di Irak. McCain mengatakan kekalahan akan membawa konsekwensi yang gawat, termasuk meningkatnya pengaruh Iran, meluasnya kekerasan antar-golongan agama dan perang yang lebih besar dan luas yang mungkin akan memaksa militer Amerika untuk kembali.
Obama mengatakan militer Amerika seharusnya tidak berada di Irak sejak awalnya karena ancaman yang lebih besar di Afghanistan. Ia mengatakan perang Irak adalah kesalahan strategis.
Kedua senator sependapat mengenai gawatnya ancaman Iran terhadap Israel kalau Teheran memiliki senjata nuklir. McCain menganjurkan sanksi yang lebih besar terhadap Teheran dan mengatakan Amerika tidak dapat membiarkan terjadinya pembantaian yang kedua terhadap Israel. Obama menghendaki diplomasi langsung yang sungguh-sungguh. Kedua calon memusatkan perhatian pada ekonomi Amerika yang sedang menghadapi kesulitan dalam bagian pertama perdebatan itu.
McCain menyebut Obama terlalu liberal untuk bekerjasama dengan golongan Republik, dan mengatakan pengeluaran negara harus dapat dikekang. Obama berusaha mengaitkan McCain dengan rekannya dari partai Republik, Presiden George Bush, dengan mengatakan McCain mendukung kebijakan Bush yang keliru.