Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah mengakui untuk pertama kalinya bahwa serangan virus komputer merusak beberapa mesin pemisah untuk pengayaan uranium negaranya.
Ahmadinejad mengatakan pada hari Senin, sebuah jenis virus komputer bernama Stuxnet dipasang pada peralatan elektronik menciptakan masalah untuk sejumlah mesin pemisah.
Sebelumnya bulan ini, para pejabat Iran mengatakan program atom negaranya tidak terpengaruh oleh virus komputer itu. Tetapi, badan nuklir PBB melaporkan bahwa Teheran terpaksa untuk sementara menghentikan pengolahannya sebelumnya bulan ini.
Negara-negara Barat menuduh Iran mengembangkan teknologi nuklir untuk membuat senjata atom, tuduhan yang dibantah Teheran.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pada hari Senin, Washington telah menawarkan kepada Iran tanggal dan lokasi pertemuan dengan negara-negara utama mengenai program nuklirnya, tetapi masih menunggu jawaban.
Sementara itu, pihak berwenang Iran menuduh agen-agen Israel dan Amerika mendalangi serangan bom di Teheran pada hari Senin. Serangan tersebut menewaskan seorang ilmuwan nuklir terkemuka dan melukai seorang ilmuwan nuklir lainnya