Tim SAR di Indonesia melanjutkan upaya mereka pada hari Rabu (23/11) untuk menemukan puluhan orang yang masih hilang setelah gempa berkekuatan 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat, hari Senin lalu.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan kepada wartawan hari Selasa malam bahwa 151 orang masih hilang, dan para petugas pencari akan menyusuri setiap puing bangunan yang hancur untuk menemukan mereka. Gempa itu menewaskan sedikitnya 268 orang dan mencederai lebih dari 1.000 lainnya. Ada lebih dari 58 ribu orang mengungsi dan 22 ribu rumah rusak.
Banyak di antara korban tewas adalah anak-anak yang sedang berada di sekolah sewaktu gempa itu melanda provinsi berpenduduk paling padat di Indonesia itu.
Muhammad Tohir, warga desa yang kehilangan adik dan dua anaknya mengatakan, “Cuma sedih saja yang diratapi di sini, karena ini tadinya rumah penduduk banyak, tiba-tiba seperti begini, rasanya bagaimana ya. Seperti kiamat.”
Presiden Joko Widodo mengunjungi Cianjur hari Selasa dan menginstruksikan para petugas SAR untuk “memprioritaskan pencarian dan evakuasi para korban yang masih terperangkap di bawah puing-puing.”
Presiden Jokowi juga memerintahkan perbaikan segera semua fasilitas publik dan rumah. [uh/ab]
Forum