Tautan-tautan Akses

Info Pasar Keuangan dan Bursa Global, 1 Maret 2019


Info Pasar Keuangan dan Bursa Global, 1 Maret 2019
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:05:29 0:00
VOA Washington dengan Info Keuangan dan Bursa Global Jumat 1 Maret 2019… bersama saya, Adriana Sembiring.

Saham AS turun untuk hari ketiga berturut-turut, untuk pertama kalinya tahun ini, sementara kekhawatiran yang berlarut-larut tentang risiko perdagangan dan geopolitik menutupi laporan baik yang menunjukkan perlambatan ekonomi tidak seburuk yang dikhawatirkan pada kuartal terakhir.

Pada penutupan perdagangan di bursa Wall Street Kamis sore:

Indeks Dow Jones merosot 69 poin ditutup pada 25 ribu 916.
Indeks S&P 500 terkikis hampir 8 poin menjadi 2 ribu 784.
Indeks Nasdaq turun hampir 22 poin ditutup pada 7 ribu 532.

Bursa-bursa saham di Eropa berakhir beragam Kamis sore dengan…
Indeks FTSE 100 di London turun 32 poin berakhir pada 7 ribu 74,
Indeks DAX di Frankfurt Jerman menanjak 28 poin menjadi 11 ribu 515,
Indeks CAC 40 di Paris menanjak 15 poin menjadi 5 ribu 240.

Sebelumnya di Asia, bursa-bursa saham berakhir di kolom merah dengan
Indeks Nikkei di Tokyo merosot 171 poin menjadi 21 ribu 385.
Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 124 poin, berakhir pada 28 ribu 633.
Indeks saham gabungan Shanghai terkikis 12 poin menjadi 2 ribu 940.

Dalam perdagangan valuta asing Kamis sore di Amerika, euro menguat menjadi 1,137 dolar, Poundsterling merosot 0,3 persen menjadi 1,326 dolar.... nilai mata uang Jepang merosot 0,4 persen, diperdagangkan pada 111,45 yen per dolar. Sementara rupiah diperdagangkan pada 14 ribu 69 rupiah per dolar.

Di bursa komoditi….

Harga minyak berjangka WTI naik 0,5 persen diperdagangkan pada harga 57 dolar 22 sen per barel.
Harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi seribu 314 dolar 20 sen per troy ounce.

Panel WTO mendukung AS dalam kasus subsidi pertanian Tiongkok

GENEVA (AP) Panel Organisasi Perdagangan Dunia telah memutuskan mendukung Amerika Serikat dalam perselisihan dengan Tiongkok mengenai subsidi pertanian, mengatakan Beijing melampaui batas WTO dalam dukungannya kepada produsen gandum dan beras.

Badan Penyelesaian Sengketa WTO pada hari Kamis mendapati Tiongkok melampaui batas dukungan domestik untuk produk-produk tersebut antara 2012 dan 2015.

Kantor Perwakilan Dagang AS menyambut putusan tersebut sebagai “kemenangan signifikan bagi pertanian AS.” Wakil Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan: “Kami berharap Tiongkok segera mematuhi kewajiban WTO-nya.”

Washington berargumen langkah-langkah Tiongkok menopang harga minimum untuk dua jenis beras, ditambah gandum dan jagung melampaui komitmennya terhadap WTO. Panel itu mengatakan harga jagung jatuh sejalan dengan batasan itu sebelum AS mengajukan keluhannya.

Kedua negara dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut.

AS mengajukan keluhannya pada September 2016 dibawah pemerintahan Obama.

Sejak Presiden Donald Trump menjabat pada tahun berikutnya, ketegangan perdagangan AS-Tiongkok meningkat. Kedua negara telah menerapkan tarif pada ekspor masing-masing senilai ratusan miliar dolar dalam perselisihan terkait dorongan agresif Tiongkok untuk menggantikan dominasi teknologi AS.

Perekonomian AS tumbuh dengan laju 2,6 persen pada kuartal keempat

WASHINGTON (AP) Perekonomian AS melambat dalam tiga bulan terakhir tahun lalu ke tingkat pertumbuhan tahunan 2,6 persen, laju paling lambat sejak awal 2018, sementara berbagai faktor termasuk penutupan sebagian operasi pemerintah berdampak pada pertumbuhan. Para ekonom percaya pertumbuhan bahkan lebih lambat dalam kuartal saat ini.

Departemen Perdagangan mengatakan pertumbuhan produk domestik bruto pada kuartal Oktober-Desember turun dari kenaikan 3,4 persen pada kuartal ketiga. Pemerintah mengatakan bahwa penurunan belanja konsumen adalah faktor terbesar dalam perlambatan tersebut. Penutupan pemerintah selama 35 hari diperkirakan mengikis 0,1 persen pertumbuhan pada kuartal keempat.

Pertumbuhan PDB untuk 2019 berada pada 2,9 persen, yang menunjukkan terbaik dalam tiga tahun.

Perekonomian India melambat menjelang pemilihan nasional

Mumbai, Feb 28, 2019 (AFP) Perekonomian i India melambat lebih lanjut pada kuartal terakhir, demikian menurut data resmi Kamis, sementara demokrasi terbesar di dunia itu bersiap untuk pemilihan nasional dan sedang bentrok dengan Pakistan di perbatasan.

Pertumbuhan PDB di ekonomi terbesar ketiga di Asia itu berkurang menjadi 6,6 persen pada kuartal ketiga, penurunan berturut-turut dari 7,1 persen dalam tiga bulan hingga akhir November.

Angka-angka itu menjadi pertanda buruk bagi Perdana Menteri Narendra Modi, yang berkuasa pada tahun 2014 dengan janji akan menciptakan jutaan lapangan kerja dan memacu pertumbuhan ekonomi tetapi harus mengadakan pemilihan umum pada bulan Mei.

Angka-angka itu disebabkan pengeluaran konsumen yang lebih lemah dan perlambatan dalam investasi.

Kantor Pusat Statistik juga merevisi perkiraan pertumbuhan untuk tahun fiskal yang berakhir Maret menjadi 7 persen dari proyeksi sebelumnya sebesar 7,2 persen.

Adriana Sembiring

XS
SM
MD
LG