Amerika menuduh pemberontak ISIS melakukan tindak kekerasan yang menarget kelompok minoritas agama dan kelompok etnis oposisi, meskipun sudah kehilangan kekuasaan atas wilayah-wilayah besar di Irak dan Suriah.
Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson hari Selasa (15/8) mengatakan ISIS "jelas bertanggung jawab atas genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan."
Tillerson, saat merilis laporan tahunan Departemen Luar Negeri tentang kebebasan beragama di 199 negara dan wilayah di seluruh dunia, mengatakan, "penganiayaan dan intoleransi agama masih terlalu lazim."
Diplomat tertinggi Amerika itu mengatakan, "hampir 80 persen penduduk dunia hidup dengan larangan atau permusuhan guna membatasi kebebasan beragama mereka. Kalau kebebasan beragama tidak dilindungi, kita tahu bahwa ketidakstabilan, pelanggaran HAM dan ekstremisme kekerasan berkemungkinan lebih besar untuk mengakar. Kita tidak bisa mengabaikan kondisi ini." [ka/al]