Di tengah kerusuhan di Venezuela dan keprihatinan negara-negara tetangganya tentang kemungkinan aksi militer Amerika terhadap negara itu, Wakil Presiden Mike Pence melawat ke Amerika Latin.
Menurut rencana Pence akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos Minggu sore (13/8) pada awal lawatan selama sepekan yang tampaknya akan didominasi pembicaraan tentang krisis di Venezuela. Amerika menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengambilalih kekuasaan, yang telah memicu demonstrasi, aksi kekerasan dan kecaman di seluruh kawasan itu.
Presiden Donald Trump hari Jumat (11/8) mengatakan tidak akan mengesampingkan "opsi militer’’ untuk menanggapi langkah-langkah Maduro.
Pernyataan itu dengan cepat dikecam luas, termasuk dari Kementerian Luar Negeri Kolombia, yang mengatakan pihaknya menentang “langkah militer dan penggunaan kekuatan apapun”, dan menambahkan upaya untuk menyelesaikan krisis di Venezuela seharusnya dilakukan secara damai dan menghormati kedaulatannya.
Ketika mendarat di Cartagena, Pence dan istrinya Karen disambut pasukan kehormatan militer. Mereka disambut oleh Menteri Luar Negeri Kolombia, Duta Besar Amerika Untuk Kolombia, Duta Besar Kolombia Untuk Amerika dan beberapa pejabat lain.
Direktu CIA Mike Pompeo mengatakan dengan meningkatkan kemungkinan aksi militer terhadap Venezuela, Trump ‘’berupaya memberi rakyat Venezuela harapan dan kesempatan untuk menciptakan pemulihan demokrasi.’’
Pompeo mengatakan pada Fox News Sunday bahwa Venezuela ‘’bisa sangat berisiko’’ jika kekacauan yang kini terjadi terus berlanjut. [em]