Seorang pensiunan Yunani yang menembak mati dirinya di alun-alun utama Athena pekan ini mengatakan ia mencabut nyawanya karena langkah penghematan keuangan pemerintah telah membuatnya jatuh miskin.
Tindakan ekstrim pensiunan apoteker itu dengan cepat membuatnya sebagai simbol penting akan nasib ekonomi negara yang dililit utang itu.
Suratkabar-suratkabar Yunani hari Kamis menerbitkan kutipan dari notes bunuh diri yang ditinggalkan oleh Christoulas Dimitris usia 77 tahun. Dia mengatakan langkah pengetatan ikat pinggang yang diberlakukan oleh pemerintah Yunani sebagai imbalan dana talangan internasional untuk menghindari gagal bayar utang nasional "boleh dikatakan menyapu bersih" dana pensiun yang tadinya diharapkan untuk biaya hidup masa pensiunnya.
Christoulas menembak dirinya sendiri di bagian kepala di tengah orang ramai pada jam sibuk pagi hari Rabu di alun-alun Syntagma. Notes yang ditinggalkannya mengatakan dia menjadi pemulung untuk mencari makan, dan “tidak bisa menemukan solusi yang bermartabat untuk memenuhi kebutuhannya."
Setelah kematiannya, ia segera menjadi martir yang dijagokan oleh para pemrotes anti pemerintah, yang sebagian berkelahi dengan polisi di dekat parlemen. Yang lain meninggalkan bunga, lilin dan bendera Yunani di dekat pohon di mana Christoulas menembak dirinya dengan pistol.
Beberapa demonstran berteriak, "Kematian itu bukan bunuh diri. Kematian itu adalah pembunuhan yang dilakukan oleh negara."
Seorang tetangganya, Irene Economou, teringat bahwa baru-baru ini Christoulas menggantung spanduk dari balkon apartemennya untuk memrotes pajak properti yang sangat membebani masyarakat.
Tetangga lainnya mengatakan Christoulas melambangkan bagaimana orang Yunani telah terkena dampak pemotongan anggaran sosial pemerintah.
Setelah berbulan-bulan negosiasi dengan mitra-mitranya dari Uni Eropa, Yunani baru-baru ini mendapat paket bantuan internasional yang baru. Sebagai imbalannya, pemerintah Athena telah dipaksa memotong tajam pengeluarannya, mengurangi dana pensiun dan memberhentikan ribuan pegawai pemerintah.
Tindakan ekstrim pensiunan apoteker itu dengan cepat membuatnya sebagai simbol penting akan nasib ekonomi negara yang dililit utang itu.
Suratkabar-suratkabar Yunani hari Kamis menerbitkan kutipan dari notes bunuh diri yang ditinggalkan oleh Christoulas Dimitris usia 77 tahun. Dia mengatakan langkah pengetatan ikat pinggang yang diberlakukan oleh pemerintah Yunani sebagai imbalan dana talangan internasional untuk menghindari gagal bayar utang nasional "boleh dikatakan menyapu bersih" dana pensiun yang tadinya diharapkan untuk biaya hidup masa pensiunnya.
Christoulas menembak dirinya sendiri di bagian kepala di tengah orang ramai pada jam sibuk pagi hari Rabu di alun-alun Syntagma. Notes yang ditinggalkannya mengatakan dia menjadi pemulung untuk mencari makan, dan “tidak bisa menemukan solusi yang bermartabat untuk memenuhi kebutuhannya."
Setelah kematiannya, ia segera menjadi martir yang dijagokan oleh para pemrotes anti pemerintah, yang sebagian berkelahi dengan polisi di dekat parlemen. Yang lain meninggalkan bunga, lilin dan bendera Yunani di dekat pohon di mana Christoulas menembak dirinya dengan pistol.
Beberapa demonstran berteriak, "Kematian itu bukan bunuh diri. Kematian itu adalah pembunuhan yang dilakukan oleh negara."
Seorang tetangganya, Irene Economou, teringat bahwa baru-baru ini Christoulas menggantung spanduk dari balkon apartemennya untuk memrotes pajak properti yang sangat membebani masyarakat.
Tetangga lainnya mengatakan Christoulas melambangkan bagaimana orang Yunani telah terkena dampak pemotongan anggaran sosial pemerintah.
Setelah berbulan-bulan negosiasi dengan mitra-mitranya dari Uni Eropa, Yunani baru-baru ini mendapat paket bantuan internasional yang baru. Sebagai imbalannya, pemerintah Athena telah dipaksa memotong tajam pengeluarannya, mengurangi dana pensiun dan memberhentikan ribuan pegawai pemerintah.