Menteri Keuangan Jepang Jun Azumi mengatakan hari Kamis (12/1) bahwa Jepang, yang 10 persen minyaknya bergantung pada Iran, akan mengambil langkah yang kongkrit untuk mengurangi impor minyak dari Iran.
Azumi mengatakan Jepang telah secara bertahap mengurangi impor minyak dari Iran dalam 5 tahun terakhir. Ia mengatakan Tokyo memahami bahwa masalah nuklir Iran adalah keprihatinan internasional. Azumi mengatakan demikian setelah bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika Timothy Geithner, yang segera menyambut baik tindakan Jepang itu.
Geithner sedang dalam lawatan diplomatik tiga hari ke Tiongkok dan Jepang, guna memperoleh dukungan internasional atas sanksi baru Amerika untuk Iran. Sanksi tersebut diantaranya himbauan untuk bank-bank asing yang mengurus sebagian besar pembelian minyak di Iran untuk tidak melakukan urusan perbankan dengan bank sentral Iran.
Geithner mengatakan lawatannya ke Asia adalah bagian dari tahap-tahap awal usaha diplomatik global yang luas untuk meningkatkan tekanan terhadap Teheran, yang dicurigai Washington sedang berusaha secara rahasia mengembangkan senjata nuklir. Iran mengatakan program nuklirnya untuk damai.